SEMINAR NASIONAL KABASTRA “KAJIAN BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA”

 

Bidang Bahasa dan Sastra selalu mendapat perhatian khusus terutama dari para peminat dan penggiatnya. Organisasi di bidang bahasa dan sastra antara lain: Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI), Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), dan The Association of Teaching English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) merupakan beberapa contoh organisasi profesi yang cukup aktif menggiatkan para peminat bahasa dan sastra dalam berbagai kegiatan baik dalam skala lokal maupun nasional. Bisa dipastikan, setiap tahun ada kegiatan kajian bahasa dan sastra yang diselenggarakan baik dari institusi kependidikan swasta, negeri, maupun dari organisasi profesi.

Tahun 2016 ini, Pusat Bahasa Universitas Tidar bekerja sama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah, dan HISKI komisariat Kedu, akan mengadakan Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya atau disingkat KABASTRA, dengan tema: “Bahasa, Sastra dan Pengajarannya dalam Perspektif Ideologi, Ekologi, dan Multikulturalisme”. Dalam perkembangannya, ketiga kajian diatas mulai memunculkan kajian baru yang kiranya belum pernah dilakukan selama ini. Dengan adanya seminar nasional ini diharapkan para peneliti, dosen, guru, dan khalayak umum yang memiliki minat terhadap bidang Bahasa, Sastra, dan pengajarannya, akan dapat berkumpul, untuk saling bertukar gagasan baru yang akan bermanfaat untuk memperkaya khazanah pengetahuan para peserta.

UNTID SEMINAR BAHASA PREVIEW

Seminar nasional KABASTRA 2016 akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Agustus 2016 pukul 07.00 – 17.30 WIB, bertempat di Auditorium Universitas Tidar Jalan kapten Suparman No.39, Magelang.

Akan hadir sebagai pemakalah utama dalam seminar nasional ini adalah kepala Balai Bahasa: Prof.Dr. Dadang Sunendar, M.Hum, Ketua HISKI: Prof Dr. Suwardi Endaswara M.Hum, serta Rektor Universitas Tidar: Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd.

Peserta KABASTRA tidak terbatas pada anggota organisasi profesi saja, akan tetapi para dosen, peneliti, guru, mahasiswa, masyarakat pemerhati bahasa, sastra dan pengajarannya, dapat bergabung dalam acara seminar nasional ini baik sebagai pemakalah pendamping maupun sebagai peserta.

Sejauh ini antusiasme masyarakat atas seminar nasional ini cukup tinggi, terbukti dengan banyaknya makalah yang masuk untuk diseleksi panitia. Beberapa abstrak yang diterima oleh panitia KABASTRA dapat dilihat disini.

Informasi lebih lanjut mengenai seminar nasional KABASTRA 2016 dapat menghungi panitia melalui surat elektronik dengan alamat: seminar.kabastra@gmail.com , melalui nara hubung panitia seminar KABASTRA: Ibu Farikah (081328583435), atau silakan kunjungi Kabastra

 

(NP)

HADAPI MEA, UPT BAHASA TINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA UNTIDAR

MAGELANG – Pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) mendesak masyarakat Indonesia untuk mulai meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa asing. UPT Bahasa Universitas Tidar menyadari pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa global sehingga dapat menjembatani masalah komunikasi antar negara.

Dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya mahasiswa, UPT Bahasa menyelenggarakan pelatihan bahasa inggris untuk mahasiswa. Pelatihan ini difokuskan pada penguasaan ketrampilan komunikasi yaitu pelatihan English Conversation untuk menambah ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi dalam bahasa Inggris.

“Pelatihan ini tidak dipungut biaya sedikitpun dan masih dibuka kesempatan bagi mahasiswa yang belum sempat mendaftar,” tutur Kepala UPT Bahasa, Dr. Farikah, M.Pd.

Pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris ini dimulai bulan April – November 2016. Pelatihan dilaksanakan setiap hari dari Senin – Jumat pukul 14.30 – 16.00 dan 16.00 – 17.30 di ruang UPT Bahasa. Instruktur pelatihan merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

“Sampai saat ini sudah ada 236 mahasiswa yang mendaftar dan kemudian dibagi menjadi 9 kelas dengan jadwal hari dan waktu pelatihan yang berbeda-beda,” tambah Farikah.

Menurutnya, mahasiswa yang belum lancar berbahasa Inggris tidak perlu kecil hati. Para instruktur siap membimbing mahasiswa tahap demi sehingga mahasiswa mampu menyerap dan mempraktekkan materi yang diberikan dengan baik dan lancar. Tujuan akhir pelatihan ini adalah membekali mahasiswa UNTIDAR dengan kemampuan berbahasa Inggris baik tulis maupun lisan untuk level dasar dengan pemberian sertifikat pada akhir pelatihan.

Pelatihan Bahasa Inggris ini sudah dimulai Senin (18/04/2016) lalu. Minggu perdana pelatihan ini diisi dengan materi introducing yourself and introducing someone. Berlanjut ke minggu kedua dengan materi checking information, minggu ketiga describing work and school, dan seterusnya sampai minggu ke-20.

2.1-1

“Saya mengikuti pelatihan ini karena ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya. Jadi ketika lulus nanti selain mendapat gelar juga fasih berbahasa Inggris,” kata Sani, salah satu peserta pelatihan bahasa, mahasiswi D3 Akutansi semester 4.

Penguasaan bahasa Inggris mendapat poin tersendiri ketika melamar pekerjaan dan membantu kelancaran dalam bekerja jika mendapat klien atau partner kerja dari luar negri. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, maka manfaatkanlah kesempatan pelatihan bahasa Inggris oleh UPT Bahasa ini, bagi mahasiswa yang belum mendaftar bisa menghubungi Ibu Farikah (085642737806).

MENGUKUR KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA LEWAT UKBI

artikel 2

MAGELANG – Sering kali dalam proses melamar pekerjaan terdapat syarat nilai TOEFL atauTest Of English as a Foreign Language sebagai tolok ukur kemampuan berbahasa Inggris. Namun, tahukah Anda ada TOEFL versi Indonesia bernama UKBI?

Menangkap pentingnya mengukur kemampuan berbahasa Indonesia baik untuk mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, dosen serta guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Universitas Tidar bekerjasama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah menyelenggarakan sosialisasi dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Kamis (07/04/2016). “UKBI merupakan salah satu bentuk memartabatkan Bahasa Indonesia. Bagaimana bisa mereka terkadang lebih membanggakan diri menggunakan bahasa asing daripada bahasanya sendiri,” kata Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S.

Gufran yang merupakan Kepala Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta menuturkan bahwa bangsa Indonesia dibangun berdasarkan prinsip kebahasaan. “Pada sumpah pemuda, seluruh bangsa Indonesia dipersatukan kedalam satu bahasa, Bahasa Indonesia,” jelasnya. Dari 720 bahasa di seluruh Indonesia dipilih satu bahasa persatuan dari wilayah Riau, bahasa melayu. Bahasa Indonesia mampu menjadi alat komunikasi antara berbagai suku. “Bisa dibayangkan jika tidak ada Bahasa Indonesia, bagaimana bisa saya yang berasal dari Tidore bisa berkomunikasi dengan orang Jakarta?,” tambahnya.

artikel 2. 2

Ratusan mahasiswa dan dosen UNTIDAR khususnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia serta guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA/SMK di Kota/Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung mengikuti tes UKBI di Auditorium. “Peserta tinggal datang untuk ujian saja, seluruh peralatan sudah disediakan pihak Balai Bahasa Jawa Tengah,” tutur Kahar Dwi Prihantoro.

UKBI merupakan tes kemahiran (profiency test), bukan tes pencapaian (achievement test). Tes kemahiran berbahasa mengacu pada kriteria penggunaan bahasa (situasi penggunaan bahasa sesungguhnya) yang dihadapi peserta uji. Penggunaan tersebut meliputi kecakapan hidup umum, yaitu ranah kesintasan dan ranah kemasyarakatan serta ranah kecakapan khusus, yaitu ranah keprofesian dan ranah keilmiahan.

Seperti halnya TOEFL, UKBI juga terdiri dari beberapa sesi dan materi yang berbeda. Materi UKBI meliputi; seksi mendengarkan, merespon kaidah, membaca, menulis dan berbicara. “Hari ini tes hanya dilaksanakan dalam 3 seksi yaitu mendengarkan, merespon kaidah dan membaca. Ketiga seksi ini sudah mencukupi standar. Pelaksanaan UKBI dengan 5 seksi hanya dilaksanakan oleh Balai Bahasa Pusat dari Jakarta dan biasanya untuk keperluan tertentu seperti penutur asing yang mau bekerja di Indonesia atau penerjemah,” jelas Kahar yang juga Koordinator UKBI Balai Bahasa Jawa Tengah.

Hasil UKBI berupa peringkat dan predikat yang ditentukan dari skor tertentu. Pemeringkatan hasil UKBI direpresentasikan kedalam tujuh peringkat; istimewa (725-800), sangat unggul (641-724), unggul (578-640), madya (482-577), semenjana (405-481), marginal (326-404) dan terbatas (251-325). “Sampai saat ini, dari UKBI Balai Bahasa Jawa Tengah baru 2 penutur asing yang bisa mendapatkan predikat istimewa. Mayoritas peserta sampai saat ini mendapatkan hasil madya atau unggul,” tutur Kahar. Test UKBI diselenggarakan oleh Balai Bahasa pada tiap provinsi dari Sabang sampai Merauke. Sistem bahkan soal yang diujikan juga diseragamkan. Jika terjadi kebocoran pada salah satu provinsi maka semua soal akan diperbaharui.

Berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor 152/U/2003 tanggal 28 Oktober 2003, Menteri Pendidikan Nasional saat itu telah mengukuhkan UKBI sebagai sarana untuk menentukan kemahiran berbahasa Indonesia di kalangan masyarakat. Sayangnya informasi ini sepertinya belum meluas ke khalayak luas bahkan sebagian besar peserta tes UKBI di UNTIDAR baru mengetahui adanya tes kemahiran berbahasa Indonesia beberapa hari sebelum acara diselenggarakan. “Harusnya UKBI diwajibkan sebagai syarat kelulusan. Bagaimana kita bisa memartabatkan Bahasa Indonesia jika standar nilai bahasa hanya mengacu pada Bahasa Inggris saja,” tutur Tri Agus Gunawan, S.H., M.H. salah satu dosen MKDU UNTIDAR yang mengikuti tes UKBI.

DOSEN UNTIDAR BERDAYAKAN MASYARAKAT PHRI DALAM MENYUKSESKAN PROGRAM “AYO KE MAGELANG”

artikel 3.1

Kota Magelang sebagai salah satu tujuan wisata yang memiliki beragam obyek pariwisata dan mempunyai berbagai ragam wisata kuliner seringkali kurang diminati wisatawan. Hal ini bisa jadi disebabkan pegawai usaha wisata kuliner atau hotel kurang memiliki ketrampilan berbahasa yang memadai khususnya Bahasa Inggris. Sehingga wisatawan mancanegara tidak nyaman saat berkunjung atau menginap di Magelang.  Keterampilan berkomunikasi merupakan satu aspek yang terpenting dalam dunia pariwisata, apalagi komunikasi dalam bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Melihat kondisi di atas, diperlukan sebuah pelatihan Bahasa Inggris yang sesuai untuk para pelaku usaha pariwisata khususnya kuliner dan perhotelan.

Hal inilah yang mendasari Drs. A. Yuwono, M.Pd., Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. dan Dr Farikhah, M.Pd melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu “Program Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat PHRI Melalui Peningkatan Kompetensi Berbahasa Inggris Dalam Rangka Mensukseskan Program Ayo Ke Magelang”. Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Magelang, Yuwono beserta tim menggandeng pelaku pariwisata dalam bidang perhotelan dan rumah makan atau restoran yang berlokasi di Kota Magelang. Prioritas sasaran adalah subyek dalam bidang perhotelan yang terlibat pada hotel bintang 3 kebawah. Sedangkan pelaku pariwisata dalam bidang rumah makan adalah subyek yang terlibat pada wisata kuliner di magelang. Kegiatan berlangsung selama 2 bulan, dimulai bulan Agustus sd September 2015. Tatap muka diadakan di Ruang Pusat Bahasa Untidar diikuti oleh sekitar 20 orang.

Dengan model pendampingan Bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, pelaku usaha pariwisata di Kota Magelang yang tergabung dalam PHRI semakin meningkat kemampuan berbahasa Inggrisnya. Secara ekonomi juga akan meningkat pendapatannya karena semakin meningkat jumlah kunjungan ke restoran maupun hotel oleh wisatawan domestik maupung asing. Dari aspek pariwisata juga semakin mensukseskan Program Ayo Ke Magelang. Salah satu peserta mengatakan senang bisa mengikuti kegiatan ini karena semakin meningkatkan kualitas diri, dan semakin memahami pola dan penerapan Bahasa Inggris dalam dunia pariwisata yang digeluti.

MAHASISWA SEMESTER 8 IKUTI TOEFL

artikel 4

Sudah menjadi agenda rutin Pusat Bahasa Universitas Tidar melaksanakan TOEFL (Test of English as a Foreign Language) bagi mahasiswa semester 8 yang sebentar lagi akan menyelesaikan studi dan segera diwisuda.

Bertempat di Pusat Bahasa Untidar, sebanyak 112 mahasiswa mengikuti TOEFL. TOEFL kali ini dibagi menjadi 4 shift, berlangsung tanggal 16 dan 18 agustus 2014. materi TOEFL meliputi listening, structure and written expression dan reading comprehension. Mahasiswa Untidar wajib mengikuti TOEFL saat awal masuk menjadi mahasiswa baru, dan sebelum diwisuda. Bahasa Inggris yang menjadi bahasa komunikasi dunia diharapkan menjadi keahlian dasar yang dimiliki oleh lulusan, sebagai bekal untuk terjun di masyarakat. Untuk bisa lulus, calon wisudawan diwajibkan untuk memenuhi skor tertentu. Jika belum memenuhi, diharuskan untuk mengulang lagi, demikian dikatakan Ketua Pusat Bahasa Kardoko, M.Pd.